• HOME
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Tujuan
    • Sejarah
    • Dekanat
    • Fasilitas
    • Kalender Akademik
  • Program Studi
    • Pendidikan Agama Islam (PAI)
    • Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
    • Perbankan Syariah (PBS)
    • Manajemen Bisnis Syariah (MBS)
  • MoU
    • Kerjasama Internasional
    • Kerjasama Nasional
  • Kegiatan
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Kegiatan Dosen
    • Berita Kegiatan Fakultas
  • Relation
    • Kantor Urusan Internasional
    • Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMSU
    • Badan Penjamin Mutu (BPM)
    • Observatorium Ilmu Falak (OIF)
    • Lembaga Jasa Ketenaga Kerjaan
  • Download
  • Upload
    • Pendaftaran Sidang Munaqasah
    • Rekam Jejak Alumni
    • Karya Dosen
    • Karya/Prestasi Mahasiswa
    • Pendaftaran KKN
  • Kontak
No Result
View All Result
Fakultas Agama Islam UMSU
No Result
View All Result
Home Opini

OASE PENCERAHAN “Dahi dan Buah Punggung”

Ryan Setiawan by Ryan Setiawan
8 September 2020
in Opini
0
154
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Para Sahabat, pada saat sholat, mengapa dahi lebih rendah dari buah punggung?. Ketika datang ke dunia, manusia tidak memiliki apapun kecuali potensi asasi yang diberikan Allah. Sering karena keberuntungan, kecerdasan mengelola potensi, dan kesempatan yang didapatkan, manusia meraih apa yg menjadi impiannya. Keadaan tersebut menjadikannya mewujudkan rupa-rupa keinginan dan memberinya serangkaian gelar: kaya, pintar, cerdas dan jenis standar keduniaan lainnya. Disinilah arogansi individual mulai bergerak menujukkan dominasinya.

Related Posts

Jabir al-Battani (w. 317 H/929 M) Karya dan Sumbangannya Dalam Bidang Astronomi

BAJU IHRAM

MENGAPA AKU MASIH HIDUP

Kontektualisasi Makna Jihad

Para Sahabat ingatlah, setinggi apapun sebuah jabatan, sekaya apapun seseorang, secerdas apapapun tata kelola nalar, tetap saja diujung kehidupannya setiap orang akan berpredikat sebagai seonggok jasad lengkap dengan catatan masa lalu yang diingat orang.

Hidup manusia akan selesai cepat atau lambat, tergantung pada ke-Mahabaikan Allah. Jubah keangkuhan hanya milik Allah, tak layak dikenakan. Sering karena sampah ruhani tersebut kita kecilkan orang lain, kita semburkan sumpah serapah dari lisan yg sedang berkuasa, kita hinakan orang-orang yg lemah, kita bodohi kaum awam yg butuh bimbingan.

Lihatlah ketika sujud, bukankan dahi lebih rendah dari buah punggung? . Itu artinya bahwa boleh jadi pada suatu masa, diri kita yg berpredikat tinggi berpeluang untuk menjadi kaum rendahan dan hina sbgmn mereka yg pernah kita perlakukan sama. Tak ada yg dapat kita banggakan. Satu saat rupa-rupa kepemilikan yangg sering kita pertontonkan cepat atau lambat akan pergi menjauh dari kita. Semua tinggal cerita. Cerita duka yang digerogoti waktu. Tak ada yang bertahan kecuali perubahan itu sendiri.

Perubahan dari hidup ke mati, dari kaya ke miskin, dari banyak teman ke kesendirian, dari puja puji ke kehinaan. Kata Rumi, Sufi besar itu, “Ambillah segenggam tanah lalu renungilah, sesungguhnya dari tanah itu engkau tercipta dan kepadanya engkau akan kembali”. Selain nasehat Rumi, telisiklah analogi dahi dan buah punggung itu. Sederhana namun kaya makna.

Mari kita lepaskan jubah kesombongan dengan busana rendah hati. Dengan itu, kita akan senantiasa dekat dengan Allah dan humanis kepada sesama manusia. Tak akan ada kenangan yang diingat orang kecuali tapak-tapak kebaikan yg kita tinggalkan.

Next Post

Jabir al-Battani (w. 317 H/929 M) Karya dan Sumbangannya Dalam Bidang Astronomi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Posts

Berita

3 Referensi Outfit Kuliahmu Sesuai Dengan Syariat, Yang Ke-2 Paling Aesthetic!

by adminuniv
10 March 2022
0

Hai sahabat  FAI UMSU  (Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)  UMSU  kampus terbaik di Medan, kampus unggul dan terakreditasi...

Read more

3 Referensi Outfit Kuliahmu Sesuai Dengan Syariat, Yang Ke-2 Paling Aesthetic!

Belajar Bisnis : Hal Yang Tidak Boleh Kelewat dalam Mengembangkan Bisnis

Hukum Memotong Jenggot Dalam Islam.

Meninggal Di Hari Jum’at Apakah Bebas Siksa Kubur?

Belajar Mental Health : Apa itu Bipolar ?

Imanmu Melemah, Ini Doanya Agar Iman Kembali Kuat!

Load More

[mc4wp_form id="274"]


Popular Posts

Jabir al-Battani (w. 317 H/929 M) Karya dan Sumbangannya Dalam Bidang Astronomi

by Ryan Setiawan
8 September 2020
0

MENGAPA AKU MASIH HIDUP

by Ryan Setiawan
6 September 2018
0

Panduan Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir

by Ryan Setiawan
15 October 2018
0

© 2021 - Fakultas Agama Islam - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

No Result
View All Result
  • HOME
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Tujuan
    • Sejarah
    • Dekanat
    • Fasilitas
    • Kalender Akademik
  • Program Studi
    • Pendidikan Agama Islam (PAI)
    • Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
    • Perbankan Syariah (PBS)
    • Manajemen Bisnis Syariah (MBS)
  • MoU
    • Kerjasama Internasional
    • Kerjasama Nasional
  • Kegiatan
    • Kegiatan Mahasiswa
    • Kegiatan Dosen
    • Berita Kegiatan Fakultas
  • Relation
    • Kantor Urusan Internasional
    • Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMSU
    • Badan Penjamin Mutu (BPM)
    • Observatorium Ilmu Falak (OIF)
    • Lembaga Jasa Ketenaga Kerjaan
  • Download
  • Upload
    • Pendaftaran Sidang Munaqasah
    • Rekam Jejak Alumni
    • Karya Dosen
    • Karya/Prestasi Mahasiswa
    • Pendaftaran KKN
  • Kontak

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.