Phnom Penh, Kamboja – Tim peneliti dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) yang terdiri dari Dr. Muhammad Qorib, MA, Dr. Zailani, M.A, Dr. Muhammad Ruslan, M.Pd, dan Zuliana, M.Pd, baru-baru ini melaksanakan penelitian di Ma’had An-Nikmah Al-Islamiyah, Phnom Penh, Kamboja. Penelitian ini fokus pada penerapan nilai-nilai moderasi beragama di lembaga pendidikan Islam tersebut, yang telah berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan harmonis di negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha.
Penelitian yang dilakukan pada Agustus 2024 ini menunjukkan bahwa hubungan antara umat Islam dan umat beragama lainnya di Kamboja, khususnya Buddha, terjaga dengan baik. Hal ini didukung oleh peran aktif Majelis Tinggi Agama Islam Kamboja, yang terus mempromosikan nilai-nilai moderasi dan toleransi.
Ustadz Yahya, seorang tokoh agama di Kamboja, menyatakan bahwa Majelis Tinggi Agama Islam Kamboja, yang dipimpin oleh seorang Mufti, memainkan peran kunci dalam menjaga kerukunan antara berbagai kelompok dalam Islam dan antara umat Islam dengan penganut agama lain
Ustadz Harun, salah satu guru di Ma’had An-Nikmah Al-Islamiyah, menambahkan bahwa Kerajaan Kamboja sangat mendukung kegiatan keagamaan umat Islam, termasuk pelaksanaan MTQ tingkat nasional dan program buka puasa bersama.
Menurut Ustadz Ismail, Wakil Direktur Ma’had An-Nikmah Al-Islamiyah, Ma’had ini menggunakan kurikulum yang diadopsi dari Malaysia dan berperan dalam mempercepat proses kaderisasi sumber daya manusia di Kamboja. Ma’had An-Nikmah juga menjalin kerja sama internasional dengan berbagai universitas di Malaysia dan Indonesia, membuka peluang bagi para alumninya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan moderasi beragama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran, serta bagaimana nilai-nilai ini dapat diintegrasikan secara efektif dalam kurikulum pendidikan.